Bersepeda Onthel Keliling Kota Solo |
Heritage Solo – Kalo ada yang bertanya pada cumilebay wacana “Apa yang menarik dari Kota Solo ???” atau “Mesti Ngapain Saja Di Kota Solo ???” sudah niscaya jawaban nya akan Galau Malu – Malu Ngak Tau #SeriusanJujurGagalPaham, alasannya ialah dalam hati kecilku yang manja namun berdikari ini TIDAK Begitu Suka Cerita Sejarah Ataupun Budaya #Maafkan, Solo memang memperlihatkan sejarah budaya dan kenangan masa lalu #MaafSekaliLagiMaafBedaSelera, sedangkan sebagai cumilebay yang kesohor seantero jagat #LaluDiMutilasiMassal, orang nya lebih cepat move on melupakan para mantan dan menyukai liburan santai macam di pantai #LaluDigamparMasyarakatSolo.
Yuk Capcussss Kita Berangkat |
Sepeda Onthel Serasa Kembali Ke Masa Lalu |
Tapi beberapa hari yang kemudian sempat kembali liburan manja ke SOLO untuk ke 5x #PamerCongkak, namun ada yang menarik dari kunjungan ke solo ini yaitu RENCANA nya bakal di ajak sepedahan ngonthel keliling desa – desa di pinggiran kali bengawan solo #MenarikSekali #KembaliKeDesa dan melihat proses pembuatan GONG, pembuatan karak kerupuk dari beras dan pembuatan minuman ciu dari tebu #Semangat. Tapi sayang – sungguh sayang, hujan yang menguyur solo semalaman menciptakan sungai bengawan solo meluap dan desa – desa yang rencana nya kita kunjungi terkepung banjir #Sedih #SemogaNgakAdaKorbanJiwa.
Akhir nya rubah haluan, kita sepedahan keliling tempat heritage kota solo #TetepSejarah, yaa itung – itung olah raga memperabukan lemak dengan bersepeda tapi sekaligus melestarikan budaya dan sejarah #HarusMulaiCintaiSejarah karena mantan patut untuk di kenang #Maksa. Kita mulai perjalanan bersepeda dari tempat kami menginap yaitu di The Royal Surakarta Heritage Solo Hotel, berada di Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 6 Keprabon Solo mengunjungi beberapa lokasi yang punya kenangan dan menjadi lambang kebesaran kota solo, antara lain :
- Gedung Bank Indonesia Surakarta
Gedung Bank Indonesia Solo |
Pada masa kolonial belanda, bangunan ini berjulukan De Javasche Bank Agentschap Soerakarta (DJB). Bangunan karya arsitek Hulswit Fermont dan Ed. Cuipers dengan gaya neoklasik yang di berdiri semenjak 1867, bangunan ini sudah melewati banyak masa dan momen tak terlupakan. DJB dulu nya merupakan bank sirkulasi milik pemerintahan Hindia Belanda yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
Di gedung ini juga pernah di gunakan oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir beserta kabinet nya membahas revolusi di Surakarta bersama Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan Sri Mangkoenegoro VIII. Sekarang bangunan ini berkembang menjadi Bank Indonesia Solo dan menjadi bangunan yang di lestarikan sebagai cagar budaya peninggalan kolonial.
Di gedung ini juga pernah di gunakan oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir beserta kabinet nya membahas revolusi di Surakarta bersama Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan Sri Mangkoenegoro VIII. Sekarang bangunan ini berkembang menjadi Bank Indonesia Solo dan menjadi bangunan yang di lestarikan sebagai cagar budaya peninggalan kolonial.
- Kantor Walikota Surakarta
Kantor Walikota Solo - Pak Jokowi Pernah Berkantor Disini |
Bangunan ini ngehitsss juga alasannya ialah Pak Joko Widodo alias Jokowi sempet ngantor di gedung ini, yaaa Jokowi sempet menjadi walikota solo kemudian pindah ke jakarta menjadi Presiden RI. Gedung Balaikota Surakarta merupakan bangunan baru, karena bangunan sebelum nya hangus terbakar pada tahun 1999. Peresmian gedung gres Balaikota Solo ini di lakukan pada 23 Desember 2002 oleh Ibu Megawati Soekarno Putri yang kala itu menjadi Presiden RI.
Pada tahun 2011 di sekitar gedung balaikota surakarta di temukan bunker yang final nya menciptakan heboh masyarakat. Bunker berukuran 15 x 5 meter ini semula di duga terhubung dengan benteng Vantesburg namun tak di temukan lorong penghubung nya.
- Pasar Gede Hardjonagoro
Pasar Gede Solo |
Pasar tradisional ini mengabungkan konsep arsitektur Jawa – Eropa Kolonial yang di bangkit tahun 1930 oleh Herman Thomas Karsten. Dahulu pasar gede merupakan pasar kecil yang didirikan di area seluas 10.421 hektar, di beri nama pasar gede alasannya ialah terdiri dari atap yang besar dan pintu gerbang di bangunan utama terlihat menyerupai singgasana. Pada tahun 1947 pasar gede mengalami kerusakan alasannya ialah serangan belanda.
Jangan Lupa Mencicipi Dawet Telasih Di Pasar Gede |
Jangan lupa kalo main – main ke pasar gede untuk menikmati Dawet Telasih yang menjadi khas nya pasar gede, kelar belanja kemudian nikmati segar nya es dawet selasih yang kesohor. Ada beberapa kios dawet yang populer di pasar gede, antara lain Bu Dermi dan Bu Widji.
- Benteng Vastenburg
Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di tempat Gladak Surakarta. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bab dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, khususnya terhadap keraton Surakarta, benteng ini dibangun sekaligus sebagai sentra garnisum. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di tempat Gladak.
Benteng Vastenburg |
Setelah Indonesia merdeka, benteng Vastenburg dipakai sebagai markas Tentara Nasional Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada masa 1970 – 1980 an bangunan ini dipakai sebagai tempat pembinaan keprajuritan dan sentra Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad. Waktu Ir.H.Joko Widodo menjabat sebagai walikota solo, dilakukan renovasi, restorasi dan sebagainya pokok nya keliatan makin cakep dan manja. Pada tahun 2014, restorasi terhadap Benteng Vastenburg sangat terlihat dari cat yang mengelupas dicat ulang dengan warna putih.
- Keraton Kasunanan Solo
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini ialah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwana I) yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh alasannya ialah itu tidaklah mengherankan bila contoh dasar tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak mempunyai persamaan umum.
Keraton Surakarta dibangun secara bertahap antara 1744 - 1745. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwana X yang bertahta 1893 - 1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa - Eropa.
Keraton Surakarta dibangun secara bertahap antara 1744 - 1745. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwana X yang bertahta 1893 - 1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa - Eropa.
Putih Dan Biru Menjadi Nuansa Keraton Surakarta |
Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, yang merupakan sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar 3 - 5 meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan, dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang, daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding ialah dari Kamandungan Lor/Utara sampai Kamandungan Kidul/Selatan #AkuOraMudeng.
- Mesjid Agung Surakarta
Masjid Agung Kraton Surakarta (nama resmi bahasa Jawa: Masjid Ageng Karaton Surakarta Hadiningrat) pada masa pra-kemerdekaan adalah masjid agung milik kerajaan (Surakarta Hadiningrat) dan berfungsi selain sebagai tempat ibadah juga sebagai sentra syiar Islam bagi warga kerajaan. Masjid Agung dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768. Masjid ini merupakan masjid dengan katagori masjid jami, yaitu masjid yang dipakai untuk salat berjamaah dengan ukuran makmum besar (misalnya salat Jumat dan salat Ied).
Gerbang Mesjid Agung Surakarta |
Masjid Agung menempati lahan seluas 19.180 meter persegi yang dipisahkan dari lingkungan sekitar dengan tembok pagar keliling setinggi 3,25 meter. Bangunan Masjid Agung Surakarta merupakan bangunan bergaya tajug yang beratap tumpang tiga dan berpuncak mustaka (mahkota). Gaya bangunan tradisional Jawa ini ialah khusus untuk bangunan masjid. Di dalam kompleks Masjid Agung sanggup dijumpai aneka macam bangunan dengan fungsi kultural khas Jawa-Islam. Juga terdapat maksura, yang merupakan kelengkapan umum bagi masjid kerajaan (sumber : wikipedia).
- Kampung Batik Kauman
Kampung Kauman mempunyai kaitan akrab dengan sejarah perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto dan kaum. Keberadaan kaum sebagai penduduk secara umum dikuasai di tempat inilah yang menjadi dasar pemilihan nama "kauman". Masyarakat kaum (abdi dalem) mendapat latihan secara khusus dari kasunanan untuk mebuat batik baik berupa jarik/selendang dan sebagainya.
Keliling Kampung Kauman - Belajar Membatik |
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di kampung kauman sanggup dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis), batik murni cap dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik kraton Kasunanan merupakan produk unggulan kampung batik kauman. Produk-produk batik kampung kauman dibentuk memakai materi sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima rayon.
- Pasar Triwindu
Unik Antik Kuno Langkah apapun itu sanggup kita jumpai di Triwindu, Pasar Triwindu memang populer dengan pasar barang antik dan kalo beruntung banget bakal nemuin benda pusaka yg mempunyai nilai sejarah tinggi tapi disana tidak menjual masa kemudian atau menjual mantan pacar #GagalMoveOn. Pasar Truwindu yg terletak di JL. Diponegoro Kawasan Keprabon didepan Mangkunegaran, di bangkit pada tahun 1939 oleh KGPAA Mangkunegara VII bertepatan dengan 24 tahun sebagai Pengageng Pura Mangkunegaran #SemacamPerayaanGitu.
Pasar ini mempunyai 2 lantai dengan total sekitar 250 an kios, dibangun dengan model khas jawa beratap kayu & gesekan wayang #UkirHatiDenganCinta. Tenggok melonggok ke dalam pasar terlihat pajang - pajangan buat dekorasi rumah, aksesoris beserta printilan nya, uang kuno, koin kuno, alat elektronik kuno, buku langka, sepatu, barang etnik, batik kuno, lemari kayu, meja kayu berukir, lukisan, patung2, tempat tidur, sepeda ontel dan alat2 otomotif (spare part). Eh ngak semuanya barang kuno, ada juga barang gres yg di model menyerupai kuno jadi kita mesti pinter & teliti dalam menentukan menawar trus membeli nya #IniBaruVersiLama.
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Akhirnya Lelah 4 Jam Bersepeda Keliling Solo #Ngempor |
Sekitar 4 jam an kita keliling tempat heritage kota solo, lelah ??? niscaya alasannya ialah capek ngengkol sepeda dan panas tapi tidak mengecewakan seru alasannya ialah final nya sedikit berguru sejarah kota solo. Tertarik sepedahan keliling solo ??? Melihat keragaman solo ??? Coba hubungi saja Mas Ajib dari The Ateam di no telp 081225523003 , biaya nya murah kok antara Rp. 150 rebu – Rp. 250 rebu /orang tergantung paket sepedahan macam mana yang kau inginkan #Iklan.
No comments:
Post a Comment