|
Cantiknya Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat |
Tenun Pandai Sikek – Menyusuri perjalanan Kota Padang menuju Bukittinggi, kita akan melintasi sebuah Nagari yang populer dengan hasil KAIN TENUN nya yaitu Nagari Pandai Sikek yang terletak di Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat #PastiSudahPadaTauKan. Kerajinan tenun songket merupakan produk tekstil khas Indonesia dan banyak kita jumpai di banyak sekali daerah, ibarat Toraja, Lombok, Sumba, Flores dll, tapi kali ini kita mampir dan ngomongin tenun khas Minangkabau di Desa Wisata Sentra Tenun Pandai Sikek #IniKunjunganKeDua.
|
Salah Satu Toko Tenun di Desa Pandai Sikek |
|
Memilih Tenun Pandai Sikek |
Karena saking melegenda nya Tenun Pandai Sikek ini hingga – hingga di abadikan di mata uang Republik Indonesia yaitu di serpihan uang Rp. 5.000,- edisi cetakan 2001 yaitu seorang gadis minang sedang menenun pintar sikek #YukCusTenggokGambarnya.
Kita tiba ke salah satu toko yang di kelola oleh Hj. Erma Yulnita, ia menjelaskan ihwal perbedaan tenun songket dari pintar sikek dengan kawasan lain yang antara lain kalo di pintar sikek, kain tenun minang lebih ringan alasannya yakni terdiri 6 reed/benang sedangkan kawasan lain dapat lebih dari 10 reed, ibarat palembang dengan 14 reed, harga kain tenun pintar sikek berkisar antara Rp. 1.500.000,- hingga puluhan juta #KaryaNyataHarusMahal. |
Rombongan Fam Trip Blogger Kementrian Pariwisata - Bertanya Tentang Tenun Pandai Sikek |
|
Gambar Gadis Pandai Sikek Sedang Menenun Di Mata Uang Rp. 5.000,- |
Warga Pandai Sikek mewarisi tradisi menenun dari Nenek Moyang, dapat jadi dari periode masa Kejayaan Sriwijaya, sejarah menjelaskan dari era ke 14 wanita – wanita yang tinggal di sekitar Gunung Singgalang dan Gunung Marapi telah pintar menenun #KamuPastiNgakBisa #Halah. Apalagi Kerajaan Pagaruyung kala itu mewajibkan warga nya mengenakan kain tenun setiap ada upacara adat, termasuk ijab kabul #KaloKawinTerserah, batagak gala (Penobatan Penghulu) serta penyambutan tamu – tamu penting.
Bahkan ada istilah yang beredar di kawasan tersebut “Jika Tak Pandai Menenun, Pasti Bukan Perempuan Pandai Sikek” #IniKejam. Nama Pandai Sikek sendiri juga berasal dari acara tenun, benang – benang tenun di masukan ke lubang – lubang yang bentuk nya ibarat sikek (sisir) jadi makna pintar sikek yakni Mahir Menyisir atau Menenun ... eh kalo pintar menyisir rambut trus kerja di salon, apa juga disebut pintar sikek ??? #laluDigampar.
|
Gadis Minang Menenun Di Pandai Sikek |
|
Ibu Hj. Erma Yulnita Menjelaskan Tentang Motif Tenun Pandai Sikek |
|
Kain Tenun Menyimpannya Mesti Digulung Agar Tidak Praktis Rusak Benangnya |
Tenun songket pada masa kemudian memang identik dengan simbol kemewahan, status sosial dan martabat pengunannya, konon nich yaaa pembuatan songket pada masa silam mengunakan benang emas orisinil #PastiMahal. Jadi songket tidak hanya bernilai tinggi dari segi estetika tapi juga bernilai seni, semakin rumit dan unik ornamen songket nya maka harga nya juga akan semakin melambung tinggi #TarifBookingCumilebayJugaTinggi.
Untuk motif di pintar sikek sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis, motif khas yang antara lain Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Tampuak Manggih, Salapah, Simasam dll. Tenun Songket Pandai Sikek juga mengandung nilai – nilai luhur yang dalam keseharian dapat di jadikan contoh kehidupan, ibarat Kesakralan,Keindahan, Kesabaran, Ketelitian, Ketekunan.
|
Motif Tenun Pandai Sikek |
|
Milih Selendang Buat Oleh -Oleh Nyokap |
Tenun Songket Pandai Sikek tidak hanya melulu di buat pakaian ibarat baju kurung atau daster, tetapi juga untuk keperluan upacara watak dan perkawinan, ibarat : saruang balapak, saruang batabua, selendang batabua tingkuluak tanduak (Tutup Kepala Wanita), sesamping (Perlengkapan Penghulu), kodek songket dll. Sekedar isu kalo kain songket ini dihentikan di lipat, cara menyimpan nya harus di gulung dengan kayu bulat, hal ini di lakukan untuk menjaga semoga bentuk motifnya tetep manis dan benang emas yg di gunakan tidak putus, sehingga songket tetap dalam kondisi baik dan rapi.
|
Gadis Batak Memakai Tenun |
|
Mas Cumi Belajar Menenun |
No comments:
Post a Comment