Gedung Bukit Asam - Kantor Tambang Batubara Ombilin Sawah Lunto |
Tambang Batubara SawahLunto - Butuh waktu 10 tahun, hingga kesudahannya dapat kembali lagi ke kota Sawah Lunto ini, pertengahan tahun 2006 sempat berkunjung ke sawah lunto tapi hanya pingin menjawab rasa ingin tau kalo kota ini bentuknya menyerupai mangkok, dapat di bilang kota ini menyerupai bandung tapi versi lebih kecilnya. Yaaa sentra kota sawah lunto atau tempat pemukiman nya berada di bawah dan di kelilingi bukit - bukit pegunungan #IsengBanget.
Dan kembali lagi ke SawahLunto kali ini, sebab menyaksikan etape 6 Tour de Singkarak 2016, yang dimulai dari Padang Pariaman dan finish di Sawahlunto dengan panjang rute 149 km, tetapi selain itu juga ingin tau untuk menyusuri jejak - jejak masa kejayaan pertambangan kerikil bara di kota ini sebab sawahlunto dikenal sebagai situs kota pertambangan kerikil bara tertua di Asia Tenggara.
Dan kembali lagi ke SawahLunto kali ini, sebab menyaksikan etape 6 Tour de Singkarak 2016, yang dimulai dari Padang Pariaman dan finish di Sawahlunto dengan panjang rute 149 km, tetapi selain itu juga ingin tau untuk menyusuri jejak - jejak masa kejayaan pertambangan kerikil bara di kota ini sebab sawahlunto dikenal sebagai situs kota pertambangan kerikil bara tertua di Asia Tenggara.
Lubang Tambang Batu Bara Mbah Suro Sawahlunto |
Indonesia memang kaya akan kekayaan hasil bumi, salah satu nya di SawahLunto Sumatera Barat dengan di temukannya jebakan kerikil bara dengan kualitas yang sangat baik #CumilebayBaikBudiPekerti, Williem Hendrik de Greve yang mendalami bidang pertambangan di perguruan Delft 1855 - 1859 menemukan kerikil bara ombilin di sawahlunto ini pada tahun 1868 #KakekGwAjaBelumLahir. Penemuan kerikil bara ombilin ini membawa banyak sekali perubahan dan tranformasi sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi #YangKekalItuPerubahan. Ada banyak keaneka ragaman budaya dan tradisi minang, jawa, bugis, madura, batak dan cina, interaksi budaya antara barat dan timur telah merubah tempat kecil ini menjadi tempat pertambangan yang dinamis dan berkembang #MajuPesatPadaMasanya.
Berlibur piknik menyusuri kota sawah lunto, serasa kita di lempar kembali ke awal periode ke 19 an #JanganLemparHatiku. Membayangkan sengsara nya orang dipaksa kerja rodi dengan kaki tangan di rantai hanya untuk menggali lubang tanah menumpuk kerikil bara demi kekayaan bangsa belanda #Kejam. Sehari di sawahlunto, kita dapat mengunjungi banyak sekali peninggalan kejayaan industri tambang nya yang antara lain :
- Goedang Ransoem
Goedang Ransoem - Dapur Umum |
Museum Goedang Ransoem atau yang banyak menyebutnya sebagai Dapur Umum atau Roemah Tansoem, dulunya merupakan dapur umum yang di berdiri oleh pemerintah kolonial belanda pada tahun 1918 untuk mensuplai kuliner bagi pekerja tambang dan pasien rumah sakit. Penuh konflik yang terjadi disini, dikarenakan mengeksploitasi tenaga anak – anak untuk memasaknya dan penuk konflik pembagian makanan untuk para buruh tambang dengan peristiwa saling rampas kuliner antar sesama kuli tambang ataupun sesama para pekerja dapur umum, hal ini dikarenakan ada nya perbedaan jenis kuliner yang di bagikan sesuai dengan posisi masing2.
Cerita Tentang Dapur Umum Terpampang Nyata Di Museum Ini |
Kuali Tempat Memasak di Dapur Umum |
Tungku Pembakaran Di Dapur Umum |
Dapur umum memasak dalam skala besar, 3900 kg/hari untuk 6000 orang pekerja tambang #BayangkanBanyaknya. Dapur umum ini yaitu bukti kemajuan teknologi memasak skala besar di sawahluntu, eh mungkin orang catering kini ini mencontoh nya hahaha. Aktivitas memasak berjalan siang malam seiring dengan acara penambangan batubara. Setelah tidak berfungsi sebagai dapur umum, pada tahun 1950 an di jadikan kantor administratif atau pengetikan perusahaan tambang kerikil bara, kemudian dijadikan sebagai SMP Ombilin pada tahun 1970 trus sempat jadi hunian karyawan perusahaan tambang kemudian di huni masyarakat tapi tahun 2005 di konservasi oleh pemerintah Kota SawahLunto untuk di jadikan museum dan di resmikan 17 Desember 2005 oleh Pak Jusuf Kalla.
2. Lubang Mbah Suro
Lubang Tambang Mbah Suro SawahLunto |
Ini lubang tambang batubara pertama yang di buka di sawahlunto sekitar tahun 1898, lubang ini di kerjakan oleh para pekerja paksa/kerja rodi (Orang Rantai) yang di komandoi oleh Mbah soero atau nama lengkap nya Soerono.
Tentang orang rantai (Buruh Paksa/kerja rodi) yaitu sebutan untuk para narapidana atau nakal belanda yang di jadikan buruh paksa pada zaman kolonial. Mereka dijadikan buruh untuk melaksanakan pekerjaan bergairah menyerupai menciptakan jalur kereta api, perkebunan maupun pertambangan. Di tambang ombilin mereka di pekerjakan untuk menggali terowongan batubara dengan kondisi kaki di rantai dengan bola besi seberat 5 - 10 kg.
Lubang Mbah Suro |
Tambang Batu Bara Ombilin |
Didalam Lubang Tambang Mbah Suro SawahLunto |
Pada tahun 1932 lubang ini di tutup dengan alasan tinggi nya rembesan air namun mengingat keberadaan nya dan nilai sejarahnya maka situs pertambangan ini di konservasu dan revatilisasi pada tahun 2007 untuk kembali di buka dengan tujuan wisata yang berama lubang mbah suro.
3. Museum Kereta Api
Gerbong Pengangkut Batubara |
Museum kereta api dulu nya yaitu stasiun kereta api yang dibangun kolonial belanda pada tahun 1918, bangunan kokoh stasiun ini menjadi saksi bisu kekejaman kolonial belanda dalam mengeksploitasi “Si Mutiara Hitam” dari perut bumi sawahlunto. Lokomotif uap yang di pilih oleh belanda ini mengangkut batubara dari sawahlunto menuju pelabuhan teluk bayur semenjak tahun 1894, pembangunan rel kereta api ini tak lepas dari pekerja paksa orang rantai yang di perlakukan secara tidak manusiawi oleh kolonial belanda.
Gerbong Kereta Mak Item - Lokomotif Yang Mengangkut Batubara Dari SawahLunto Ke Teluk Bayur |
Stasiun Kereta Api Sawah Lunto - Gerbong Wisata |
Bekas lokomotif zaman dahulu kala, hingga kini masih dapat kita lihat di sawahlunto, kalo berminat dapat juga menikmati wisata perjalanan mengunakan kereta wisata menembus bukit dan memasuki terowongan sepanjang hampir 1 km sambil bernostalgia dengan kereta api wisata “Mak Itam” (Mak Itam ini kepala lokomotif yang di gunakan zaman kolonial belanda).
- Museum Tambang
Museum Tambang Sawahlunto |
Museum tambang batubara ombilin ini didirikan oleh PT. Bukit Asam, perusahaan penambangan kerikil bara di sawah lunto. Museum gres di resmikan 2014 dan jadi perhiasan rentetan museum yang ada di sawahlunto dan menyimpan banyak koleksi dari acara penambangan batubara semenjak masa kolonial hingga sekarang. Di sini di pamerkan peralatantambang batubara, arsip, kostum seragam penambangan, kendaraan pengangkut batubara, foto – foto usang tempo dulu, audio visual hingga mesin pemilah tambang.
Alat Berat Yang Pernah Digunakan Di Tambang Ombilin |
Perlengkapan Pendukung Tambang Yang Dipamerkan Dimuseum Tambang |
Bangunan Museum Batubara Ombilin ini merupakan salah satu gedung bersejarah sebab sempat menjadi rumah peristirahatan mantan presiden RI Soekarno yang berdiri semenjak 1891. Di museum ini kita bisa lihat jejak acara penambangan, yang sejak 1940 – 1970 produksi batubara ombilin terus merosot dan penduduknya makin berkurang sebab penambangan akan berakhir #CadanganHabis tapi kini malah banyak tumbuh tambang rakyat lho menggali daerah2 seputar sawah lunto.
Jadi tertarik ke Sawahlunto berguru wacana tambang ??? Gw aja mau liburan piknik manja ke museum, masak kau ngak mau ....
No comments:
Post a Comment