Wajah Gres Pasar Ubud

Wajah Baru Pasar Ubud - Lebih Nyaman & Bersih

Pasar Ubud Gianyar Bali – Kalo ngomongin wacana Ubud Bali memang ngak akan pernah ada habis nya #CintaMatiAmaUbud, selalu menarik untuk di kunjungi #JatuhHatiAkanPesonanya. Deretan cafe2 lucu & menawan berjejer disepanjang Jl. Monkey Forest – Jl.Hanoman, bikin puas nongkrong sambil ngopi2 kece, eh jangan lupa  kalo sudah di ubud untuk nyobain SELAI KOU Cuisine *KlikBacaDisini yang yummy & di buru wisatawan #SumpahNgakBoong . Kelar itu sanggup mampir belanja oleh2 di Pasar Seni Ubud yang sudah kesohor seantero dunia #IniBeneran. Pengunjung Pasar Seni Ubud ini rata2 mmg kebanyakan bule alias wisatawan asing, jarang sekali terlihat wisatawan domestik macam gw yg ganteng ini #Halah.

Pasar Seni Ubud - Lebih Rapi 

Ubud yang berlokasi di Kabupaten Gianyar atau sekitar 1,5 jam dari Bandara Ngurah Rai memang memiliki berjuta pesona, alamnya budayanya hingga keramahan penduduknya. Ubud sebagai jantung seninya bali pernah menerima predikat sebagai KOTA TERBAIK SEASIA meskipun kondisi nya semakin semrawut #KacauNich dan kesemrawutan juga pernah terjadi pada pasar seni ubud yang terlihat sumpek dan kurang nyaman. Pasar yang berada di jantung kota erat Puri Agung Ubud alhasil mengalami renovasi dan diresmikan kembali tahun 2013 dengan wajah lebih segar, lebih nyaman dan niscaya nya lebih enak buat belanja2 kece.

Bule - Bule Suka Sama Topeng Seperti Ini Buat Oleh2 Kawannya

Jalanan Di Belakang Pasar Ubud - Juga Nyaman Untuk Berbelanja

Suka - Pilih - Tawar - Bawah Pulang

Pasar Ubud dibagi menjadi 2 bagian, ada pasar basah yg menjual kebutuhan pokok beras sayur mayur lauk pauk dan sejenisnya, mulai buka pukul 4 pagi #SubuhCuy. Dan pasar seni yang khusus menjual cindramata khas bali dan buka mulai pukul 8 pagi hingga jam 5 sore #MulaiRameJam11Siang. Mau cari oleh2 khas bali ??? semua nya ada di pasar ubud, mulai kain bali, ukiran, sandal, patung, kipas, tikar, lukisan dll ... tinggal tenggok & tawar kemudian bawa pulang, eitsss jangan lupa bayar #BiarNgakDiteriakiMaling.  

Berbagai Cindramata Khas Bali - Ada Dipasar Ubud

Pasar 2 lantai ini dipenuhi pedagang dengan aksen bali kental tapi para pedagang pada jago bahasa absurd selain bahasa inggris yang sudah lancar #InggrisGwBelepotan, samar gw sempet dengar ada yg berbahasa rusia, mandarin, jepang #HebatSalut ... tampang penampilan mereka sech boleh biasa aja tapi duduk masalah bahasa dialog antara mereka dengan wisatawan absurd mah JAGO Keleus #AngkatJempol. Kalo gw mah boleh aangkat jempol khusus bahasa badan hua hua hua #Kabur.

Belanja di Pasar Ubud yang niscaya jangan lupa menawar tapi kalo ngak niat beli atau ngak tertarik, yaaa jangan iseng nawar ntar kalian di jutekin ama pedagang nya #Kabur. Gw yang ngak demen belanja aja ngerasa betah menghabiskan 2 jam muter2 di pasar ubud, melihat pernak pernik lucu khas bali yg melambai2 minta di bawah pulang #NgakSanggup.

Wisatawan Asing Nyaman Belanja Di Pasar Ubud

Ditenggok Dulu - Lalu Diborong

Patung, Ukiran, Pigura Bisa Dipilih

Pasar Seni Ubud ini sanggup jadi pilihan menarik kalo liburan ke bali, menikmati sebuah petualangan blusukan kepasar yg berdasarkan gw kece banget dengan budaya. Eh pasar ini juga pernah di buat sebagai lokasi syuting film nya Julia Robert “Eat, Pray & Love” #PastiNontonKan. Yaaa walaupun & meskipun kini banyak banget bermunculan pusat oleh2 khas bali semacam Agung Bali, Krisna Bali dll tapi belanja di pasar tradisional semacam pasar seni ubud & pasar sukowati sanggup menjadi pengalaman keseruan unik tersendiri ketika liburan ke Bali #CobainDech #LebihMembumi. 

Cumilebay Keliling Bali Dengan Daihatsu Xenia